BFC, BANGKA BARAT – Kepala Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung, Asep Maryono berjanji akan melakukan pengecekan terkait kondisi proyek Kolam Retensi Mentok yang sempat menjadi sorotan lantaran baru saja selesai pekerjaannya namun sebagian panel penahan airnya justru sudah roboh.
“Nanti dicek. Bang. Terimakasih,” singkat Kajati Asep Maryono, Kamis (22/2/24).
Hal serupa juga dikatakan, Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung, Fadli jika pihaknya akan melakukan pengecekan.
“Akan kami lihat, laporannya sedang diperbaiki. Masoh masa pemeliharaan,” cetusnya.
Sementara Kadis PU Provinsi, Jantani hingga berita ini ditayangkan masih juga memilih bungkam ketimbang memberikan penjelasannya terkait proyek pekerjaan kolam retensi Mentok yang diduga dikerjakan tak sesuai spek tehnis pekerjaan.
Diberitakan sebelumnya, proyek pekerjaan pembangunan Kolam retensi yang berada di Kampung Ulu, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat (Babar) yang menghabiskan anggaran Rp7 miliar lebih bersumber dari pajak masyarakat Kepulauan Bangka Belitung kembali menjadi sorotan.
Pasalnya proyek yang digadang gadang untuk pengendalian dan penanggulangan bencana banjir yang saban tahun terjadi di wilayah itu justru kualitasnya tidak sesuai yang diharapkan.
Hal tersebut terungkap dimana proyek yang baru saja selesai di penghujung tahun 2023 saat ini justru sebagian keping panel beton dinding penahan air sudah amblas alias roboh.
Dari informasi, amblasnya sisi bawah panel beton itu terjadi pada Jumat (16/2/2024) kemarin, itu diduga kuat pengerjaannya tidak sesuai spek tehnis pekerjaan.
“Kalau setelah kita lihat kondisinya itu, pekerjaannya hanya menumpang di atas batu alam yang sudah ada,” ujar salah seorang masyarakat Kampung Ulu, M Rusdi Anwar kepada wartawan, kemarin.
“Ini seperti bom waktu, boleh panggil orang ahli, bakalan jebol semua pasti, bukan mendahului takdir tuhan karena buktinya hujan kemarin jebol. Padahal baru jadi, sudah begitu, gimana kalau ada hujan seperti tahun-tahun lalu yang besar dan berhari-hari,” sambungnya.
“Mewakili masyarakat Kampung Ulu ya silahkan buktikan sendiri ucapan saya. Asalkan dia berpikir netral dan positif, tidak pojokan siapa-siapa, bahaya tidak itu. Debit air bukan 1 sampai 2 liter tapi tendangan air itu besar, jangan sampai sudah ada korban, baru gerak,” cetusnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Provinsi Kepulauan Babel, Jantani saat dikonfirmasi via whatsapp nya, Selasa (20/2/24) terkait hasil Pekerjaan proyek pembangunan Kolam Retensi Mentok yang kondisinya sudah memprihatinkan itu, hingga berita ini diturunkan belum memberikan penjelasannya.
Berdasarkan data LPSE Provinsi Kep. Babel, proyek pembangunan kolam retensi Mentok dikerjakan oleh kontraktor CV Bangun Caka yang beralamat di Semarang dengan harga terkoreksi Rp6.958.798.020.41 dari pagu Rp7.103.987.907.00 APBD Provinsi 2023. Sementara untuk konsultan pengawasan dikerjakan oleh CV Ari Cons beralamat di Kota Pangkalpinang dengan nilai anggaran Rp280 juta.
Dalam LPSE juga tercatat uraian singkat pembangunan kolam retensi sungai Mentok Kabupaten Bangka Barat (lanjutan) untuk pekerjaan Dinding Penahan Tanah dan Pasangan Bronjong yakni (2) Melakukan pekerjaan struktur berupa urugan, pembesian, pembetonan, bekisting, pasangan batu, pelesteran, drain hole, cerucuk, dan pasangan bronjong.
Berdasarkan sejumlah informasi menyebutkan apabila semua item pekerjaan tersebut dilaksanakan tentunya peristiwa robohnya dinding penahan tanah itu tidak terjadi.
“Item pekerjaan yang sudah tercantum itu merupakan acuan yang harus dikerjakan yang bertujuan agar proyek pembangunan itu punya kualitas sehingga bisa tahan hingga belasan tahun. Jadi apabila item pekerjaan itu dikerjakan sesuai speknya maka dinding penahan tanah tidak akan roboh,” kata salah satu konsultan di Bangka Belitung, Rabu (21/2/24).
Hingga berita ini ditayangkan, pihak terkait lainnya masih dalam upaya konfirmasi.(red)Hingga berita ini ditayangkan, pihak terkait lainnya masih dalam upaya konfirmasi.(red)