BFC, PANGKAL PINANG – Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang berada di lingkungan perkantoran Pemerintah Prov Babel mendapat sorotan sejumlah media.
Pasalnya saat sejumlah wartawan mempertanyakan papan plang informasi terkait beberapa pekerjaan proyek yang dilaksanakan di lingkungan BPMP Babel.
Kepala BPMP Babel, Guritno Wahyu Wijanarko justru meradang. Guritno terkesan tidak senang jika ada wartawan yang mengusik proyek yang dilaksanakan, Rabu (13/11/24).
Saat ditanya soal papan informasi terkait kegiatan pekerjaan di lingkungan BPMP, Guritno justru bertanya balik kepada wartawan, apa dasar hukumnya memasang papan proyek.
“Buat apa? Apa dasarnya papan proyek?” ketus Guritno yang terkesan arogan.
Saat kembali disinggung soal besaran anggaran dari sejumlah pekerjaan proyek di lingkungan kantornya, Guritno lagi-lagi menjawab dengan ketus
“Tidak perlu, silakan bapak hitung sendiri. Kita disini mengunakan dana APBN kementerian pusat, tidak sama dengan proyek-proyek yang ada di Babel lainnya yang harus memakai papan informasi proyek” timpalnya.
Lanjut Guritno bahwa pekerjaan di lingkungan kantornya hanya mengerjakan 2 bangunan gedung dengan menggunakan sistim borong oleh perusahaan. “Ini pekerjaan pemeliharaan rutin, setiap tahun dilaksanakan dan sifatnya urgen, ” cetusnya.
Sebelumnya Sinta, selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) kegiatan di BPMP saat di sambangi dikantornya terkesan menghindar. Melalui stafnya dengan Sinta beralasan sedang mengikuti rapat dengan Kepala BPMP dan Kasubag.
“Aku lagi dipanggil rapat oleh Kepala dan Kasubag”, ujar stapnya seraya menunjukkan bukti pesan Whatsapp dari PPTK Sinta. Tidak hanya itu, saat dikonfirmasi kembali, Sinta justru memblokir nomor wartawan.
Diketahui, saat ini Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sedang melaksanakan sejumlah kegiatan rehab gedung 4 titik lokasi di lingkungan yang sama, namun anehnya tidak ditemukan papan informasi terkait kegiatan tersebut. Padahal dari informasi yang beredar, anggaran yang digunakan bersumber dari APBN. Sehingga kegiatan tersebut menimbulkan kejanggalan dan diduga sarat dengan Praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)
Hal ini berdasarkan keterangan dari pengawas kegiatan, Dede justru mengungkapkan jika ada 4 kegiatan rehab gedung di BPMP.
“Sudah empat bulan Saya mengerjakan proyek disini, semuanya ada empat gedung yang di rehab.
Kalau anggaran saya tidak tau, tanya sama Bos”, jelas pengawas perusahaan dari Jakarta ini.
Lebih lanjut Dede menyampaikan, semua kegiatan pekerjaan yang di BPMP Babel, perusahaan yang sama yang selalu mengambil alih pekerjaan.
“Tiap kamis dia (Red-Kontraktor) datang ke Bapak, kalau Bapak mau ketemu.
Saya sudah empat kali ke bangka, pekerjaan ini yang paling lama empat bulan.
Kalau ada perkerjaan disini, Bos yang dapat perkerjaan kita yang ngerjain ” ungkap Dede.(ded)