BFC, PANGKAL PINANG – Proyek rehabilitasi berat Kantor Lurah Pasir Garam, Kecamatan Pangkal balam, Kota Pangkalpinang, menuai sorotan.
Papan informasi proyek menyebut pekerjaan senilai Rp 937.300.200,00 ini dikerjakan CV. Enam Mutiara Dunia, dengan jadwal 30 Juli 2024 hingga 26 November 2025.
Namun, pantauan di lapangan menunjukkan fakta berbeda. Bukannya sekadar rehab, proyek tersebut justru terlihat berupa pembangunan baru.
Terlihat pondasi dan sekitar 14 tiang cor berdiri kokoh di lokasi. Lebih mencengangkan lagi, setiap tiang dicor menggunakan campuran besi ulir ukuran 16 dan besi ukuran 12 yang diduga dalam kondisi berkarat.
Menurut keterangan pekerja dilapangan, memang Rencana Anggaran Biaya (RAB) awal proyek tersebut menggunakan besi ulir ukuran 16.
Namun fakta di lapangan, keterangan pekerja bernama Sam menyebut RAB mengalami perubahan atas arahan konsultan dan Dinas PU Kota Pangkalpinang.
Kondisi ini jelas menimbulkan tanda tanya besar. Apalagi bangunan kantor Lurah tersebut direncanakan dua lantai, sehingga membutuhkan standar keamanan dan kualitas material yang maksimal.
Kontraktor pelaksana, Opis, saat dikonfirmasi membantah adanya penyimpangan. Ia menegaskan bahwa pekerjaan mengikuti RAB, gambar, dan instruksi pengawas.
“Masalah besi campur kami ikut RAB, gambar, dan instruksi pengawas. Kalau soal besi karat nanti kami cek dulu dan tanya yang nganter. Terima kasih infonya,” kata Opis.
Meski demikian, kondisi di lapangan tetap memunculkan tanda tanya besar, terlebih bangunan kantor lurah ini direncanakan dua lantai.
Penggunaan besi berkarat jelas menyalahi kaidah konstruksi dan berisiko fatal terhadap keamanan struktur.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas PU Kota Pangkalpinang masih dalam upaya konfirmasi.
Publik kini menanti sikap tegas pemerintah kota agar proyek hampir Rp 1 miliar ini tidak berakhir dengan kualitas abal-abal yang merugikan masyarakat.
Dan mendesak pemerintah jangan sampai proyek tersebut berakhir menjadi bangunan rapuh yang membahayakan masyarakat sekaligus merugikan keuangan negara.(red).