Wakil Ketua DPRD Babel Beliadi Tegaskan Tidak Ada Lagi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Menyusahkan Masyarakat

oleh

BFC,PANGKAL PINANG — ‎Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Beliadi, mengingatkan agar pelayanan kesehatan di rumah sakit tidak ada lagi Masalah yang menyusahkan masyarakat.

‎Hal tersebut ia sampaikan usai memimpin rapat koordinasi bersama para direktur rumah sakit umum daerah (RSUD) se-Babel di ruang Badan Musyawarah (Banmus) DPRD, Senin (15/09/2025).

“Bahkan ada pasien rujukan dari Belitung yang sampai di sini tidak kebagian kamar, akhirnya harus menunggu berbulan-bulan. Ada juga pasien yang ditolak, bahkan terkesan dibiarkan,” ungkapnya.

Ia menilai, masalah ini harus diurai dengan meninjau Standar Operasional Prosedur (SOP) di setiap rumah sakit. DPRD,akan meminta salinan SOP dari seluruh RSUD untuk dipelajari lebih lanjut,”Ungkap nya.

“Dari situ nanti kita cek, apakah SOP mereka sudah adil terhadap rakyat dan juga rumah sakit. Kalau belum, kita bisa memberikan koreksi, termasuk dengan BPJS,” ujarnya.

Ia menambahkan, banyak keluarga pasien sering kali merasa kecewa karena tidak mendapat penjelasan jelas mengenai kondisi kerabat mereka.

“Ada keluarga yang mengira orang tuanya tidak diterima di rumah sakit, lalu dibawa pulang, tak lama kemudian meninggal. Itu yang menimbulkan kemarahan. Padahal bisa saja penyakitnya memang bisa ditangani di rumah dengan obat tertentu, tapi penjelasan itu tidak diberikan,” Jelas Beliadi

Menurutnya, rumah sakit perlu memperkuat fungsi humas agar keluarga pasien mendapat informasi yang transparan. Dengan begitu, potensi kesalahpahaman dapat diminimalisir.

Selain itu, DPRD juga menyoroti kekurangan tenaga dokter, khususnya spesialis, di daerah-daerah terpencil. Beliadi mendorong para direktur rumah sakit segera mengajukan penambahan tenaga medis kepada pihak terkait.

‎“Ini sedang dicari solusinya. Kekurangan dokter memang masalah klasik, tapi tetap harus ada langkah konkret,” tegasnya.

‎Ke depan, DPRD Babel berharap lahir SOP baru yang lebih manusiawi, berpihak kepada rakyat, sekaligus tidak membebani rumah sakit.

“Pelayanan kesehatan harus jelas dan transparan. Jangan sampai ada lagi pasien merasa ditelantarkan,” Ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.