BFC, BANGKA TENGAH — Sosok Herman Fu kembali menjadi sorotan publik setelah terlihat mendatangi kantor Satuan Tugas Penegakan Hukum (Satgas PKH) di lingkungan Kejaksaan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung (Kejati Babel).
Kedatangannya terjadi hanya beberapa hari setelah operasi besar-besaran Satgas PKH yang mengamankan 14 alat berat yang diduga digunakan untuk aktivitas tambang ilegal di kawasan hutan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Informasi yang dihimpun media ini, Herman Fu datang tanpa panggilan resmi. Ia mengklaim kunjungannya ke kantor Satgas PKH bertujuan untuk “berkoordinasi dan memberikan klarifikasi”, bukan untuk diperiksa.
“Saya tidak pernah dipanggil Kejati. Saya datang ke kantor Satgas PKH untuk memberikan penjelasan agar tidak ada kesalahpahaman,” ujar Herman Fu, dikutip dari GlobalriseTV.id dan Jurnalisme.info.
Namun, pernyataan tersebut justru memicu tanda tanya baru di kalangan masyarakat.
Beberapa pihak menilai, kehadiran seseorang di kantor Satgas PKH yang berfungsi sebagai lembaga penegakan hukum tak bisa dianggap sekadar silaturahmi.
“Kalau datang ke kantor Satgas PKH untuk ‘koordinasi’, tentu publik ingin tahu koordinasi dalam kapasitas apa. Satgas bukan forum diskusi, setiap kedatangan ke sana pasti punya konteks hukum,” ujar Dio, warga Bangka Tengah ini.
Operasi Satgas PKH yang berlangsung akhir Oktober lalu berhasil mengamankan 14 unit ekskavator dari kawasan hutan produksi dan sempadan sungai di Desa Lubuk Besar.
Hingga kini, identitas pemilik alat berat tersebut belum diumumkan secara resmi.
Beberapa warga menilai, kedatangan Herman Fu bersamaan dengan waktu pasca-operasi menimbulkan dugaan adanya keterkaitan.
“Kalau tidak ada kaitan, kenapa datangnya pas habis operasi? Biasanya yang datang itu pihak yang dimintai keterangan atau punya kepentingan menjelaskan sesuatu,” kata Dedi, warga Pangkalpinang.
Langkah Herman Fu yang aktif memberikan klarifikasi ke sejumlah media justru memperkuat kesan adanya upaya mengendalikan narasi publik usai operasi tambang ilegal berlangsung.
Upaya wartawan media ini untuk mengonfirmasi langsung kepada Herman Fu melalui pesan WhatsApp belum mendapat tanggapan hingga berita ini diterbitkan.
Satgas PKH sendiri juga belum memberikan keterangan resmi terkait maksud kedatangan Herman Fu ke kantor mereka.
Publik Tunggu Penjelasan Resmi
Tanpa penjelasan terbuka dari pihak Satgas PKH maupun Kejati Babel, kedatangan Herman Fu usai operasi tambang ilegal tetap menyisakan tanda tanya besar.
Publik kini menunggu kejelasan apakah kunjungan itu sekadar klarifikasi pribadi, atau bagian dari proses hukum terkait pengungkapan kasus tambang ilegal yang masih berjalan. (Dedy smile).






