Jaksa Membawa Nilai Kebangsaan dan Kepedulian Kesehatan ke Sekolah Dasar

oleh

BFC, PANGKALPINANG — Pagi itu, Senin (17/11/2025), halaman Sekolah Dasar Negeri 6 Kota Pangkalpinang tampak lebih hidup dari biasanya.
Para siswa berbaris rapi, sementara para guru menyiapkan segala keperluan upacara.
Di tengah keramaian, hadir sosok yang tak asing bagi dunia penegakan hukum di Bangka Belitung: Anjasra Karya, S.H., M.H., Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Pangkalpinang.

Bukan untuk melakukan penyidikan atau kegiatan formal kedinasan, Anjasra datang sebagai pembina upacara, sekaligus pembawa misi besar: menanamkan nilai kebangsaan, disiplin, serta kepedulian terhadap kesehatan sejak dini melalui program Jaksa Masuk Sekolah (JMS) tahun 2025.

Di hadapan ratusan siswa SDN 6, Anjasra tidak tampil dengan gaya kaku seorang penegak hukum. Sebaliknya, ia membawa pendekatan humanis. Dalam amanatnya, ia mengajak para siswa memahami makna upacara—bukan sekadar rutinitas setiap Senin, melainkan momentum mengenang perjuangan para pahlawan dan menumbuhkan rasa cinta tanah air.

“Pentingnya melaksanakan upacara adalah untuk mengenang perjuangan para pahlawan dan menumbuhkan nilai-nilai nasionalisme dan cinta tanah air,” ujarnya dengan suara tegas namun lembut.

Ia juga mengingatkan para siswa agar menjaga kepercayaan orang tua dan guru melalui kedisiplinan, kepatuhan terhadap aturan, serta menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, aman, dan bebas perundungan.

Pesan ini sejalan dengan kepeduliannya terhadap tumbuh kembang karakter generasi muda—bahwa pendidikan hukum harus dimulai dari hal yang paling sederhana.
Kehadiran Anjasra kali ini bukan hanya soal penyuluhan hukum. Melalui subprogram Jaksa Peduli Kesehatan Sekolah, ia menggandeng Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang untuk memberikan cek kesehatan gratis kepada seluruh siswa SDN 6.

Bersama tim kesehatan, siswa diperiksa matanya, telinganya, giginya, termasuk tes buta warna, pengukuran tensi darah hingga cek tinggi dan berat badan.

Suasana riuh penuh tawa anak-anak menjadi pemandangan yang menghangatkan, menggambarkan sisi lain dari sinergi aparat penegak hukum dengan institusi pendidikan.
Program ini merupakan bagian dari dukungan Kejaksaan terhadap Astacita Program Pemerintah Pusat, yang menekankan pembangunan manusia sejak usia sekolah.

Bagi Anjasra Karya, tugas jaksa bukan hanya menangani perkara dan proses hukum, tetapi juga memastikan generasi penerus bangsa tumbuh dalam lingkungan yang sehat—baik secara mental, moral, maupun fisik.

Lewat kehadirannya di sekolah-sekolah, ia ingin memperkenalkan wajah kejaksaan yang lebih dekat dan peduli pada masyarakat.
Kegiatan yang berlangsung hingga pukul 09.30 WIB itu berjalan aman, lancar, dan kondusif.

Namun bagi para siswa, terutama yang baru pertama kali bertemu jaksa, momen ini mungkin menjadi titik awal mengenal bahwa hukum tidak selalu tentang hukuman, melainkan tentang perlindungan dan pembinaan.

Di akhir kegiatan, Anjasra kembali menegaskan komitmennya. “Anak-anak adalah masa depan kita. Semakin dini mereka memahami kedisiplinan, nilai kebangsaan, dan kesehatan, semakin kuat pondasi bangsa kita ke depan.”

Di tengah kesibukan menangani berbagai isu hukum di daerah, langkah Anjasra Karya turun langsung ke sekolah dasar menunjukkan wajah humanis kejaksaan.

Ia bukan hanya seorang pejabat struktural, tetapi juga figur inspiratif yang hadir untuk memberi contoh bahwa keberanian membela bangsa dimulai dari hal kecil termasuk mengajarkan generasi muda untuk menjaga diri dan mencintai tanah air. (red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.